Jejak Tenis Indonesia di Olimpiade

  1. Yayuk Basuki
    Mendapat julukan ratu tenis Indonesia, Sri Rahayu Basuki atau lebih dikenal dengan Yayuk Basuki merupakan atlet tenis yang bermain paling banyak di Olimpiade. Tercatat, Yayuk Basuki bermain di 4 edisi olimpiade masing masing di Seoul 1988, Barcelona 1992, Atlanta 1996, dan terakhir Sidney 2000. Dari keempat penampilannya tersebut, raihan terbaik Yayuk Basuki adalah merangsek hingga babak ketiga Nomor tunggal pada Olimpiade 1992 di Barcelona. Sementara pada nomor ganda, Yayuk bermain dengan 3 atlet berbeda. Pada Olimpiade 1992, berpasangan dengan Suzana Anggarkusuma, keduanya harus mengakui keunggulan dari pasangan Jerman Steffi Graf/Anke Huber di babak pertama. Pada Olimpiade 1996, Yayuk berpasangan dengan Romana Tedjakusuma. Setelah menang WO pada putaran pertama, Yayuk/Romana harus mengakui keunggulan pasangan Ceko Jana Novotna/Helena Sukova di babak kedua. Sementara pada Olimpiade Sidney 2000, Yayuk yang hanya turun di nomor ganda berpasangan dengan Wynne Prakusya harus langsung kandas di Babak pertama dari pasangan Jepang Ai Sugiyama/Nana Miyagi.
  2. Suharyadi
    Suharyadi menjadi petenis pertama Indonesia yang mengawali jejak tenis Indonesia di Olimpiade. Suharyadi telah bermain di Olimpiade edisi 1984 di Los Angeles, Amerika Serikat. Turun di nomor tunggal putra, langkah Suharyadi langsung berhenti di babak pertama setelah kalah dari petenis tuan rumah Kelly Jones.
    Setelahnya, Suharyadi juga tampil di 2 edisi lain olimpiade, masing masing Olimpiade 1988 Seoul, dan Olimpiade 1992 Barcelona. Pada kedua edisi Olimpiade tersebut, Suharyadi hanya turun di nomor ganda masing masing berpasangan dengan Wailan Mike Donald Walalangi (Seoul 1988) dan Bonit Wiryawan (Barcelona 1992).
  3. Wailan Mike Donald Walalangi
    Wailan Mike Donald Walalangi juga pernah mencatatkan nama bermain di olimpiade dari cabor tenis. Namun kiprahnya ketika itu tidak cukup jauh, dan harus langsung gugur di babak pertama nomor ganda kalah dari pasangan AS Ken Flach/Robert Seguso
  4. Bonit Wiryawan dan Benny Wijaya
    Bonit Wiryawan dan Benny Wijaya menjadi dua diantara sekian petenis Indonesia yang pernah mencatatkan nama bermain di ajang multievent terbesar di dunia ini. Keduanya bermain di edisi Olimpiade 1992 di Barcelona dan turun di nomor berbeda.
    Benny Wijaya turun di nomor tunggal putra, dan hanya sampai babak pertama setelah kalah dari petenis Canada, Andrew Sznajder. Sementara, Bonit Wiryawan turun di nomor ganda putra berpasangan dengan Suharyadi, mampu melaju hingga babak kedua sebelum dikalahkan pasangan Kroasia, Goran Ivanisevic/Goran Prpic.
  5. Wynne Prakusya
    Wynne Prakusya juga merupakan olimpian yang sempat bermain di edisi olimpiade sidney 2000. Bermain di dua nomor tunggal dan double, pelatih tim tenis putri pada SEA Games kamboja lalu ini harus puas hanya sampai babak pertama di kedua nomor tersebut. Pada nomor tunggal, Wynne dikalahkan oleh petenis Swiss Emanuelle Gagliardi, sementara pada nomor ganda, berpasangan dengan Yayuk Basuki, harus mengakui keunggulan pasangan thailand Benjamas Sangram/Tamarin Tanasugarn.
    Wynne kembali ke Olimpiade pada edisi 2004 di Athena dan turun di nomor ganda. Berpasangan dengan Angelique Widjaja, Wynne/Anggie hanya sampai babak pertama setelah kalah dari pasangan Kroasia, Karolina Sprem/Kostanic.
  6. Suzana Anggarkusuma dan Romana Tedjakusuma
    Dua nama terakhir yang pernah mencicip arena olimpiade adalah Suzana Anggarkusuma dan Romana Tedjakusuma. Keduanya masing masing menjadi pasangan Yayuk Basuki di nomor ganda. Suzana menjadi partner Yayuk pada olimpiade Barcelona 1992, sementara Romana bermain bersama Ratu tenis Indonesia tersebut pada edisi Olimpiade 1996.
  7. Angelique Widjaja
    Angelique Widjaja menjadi petenis terakhir Indonesia yang pernah bermain di Olimpiade. Turun di dua nomor sekaligus, tunggal dan ganda, petenis yang biasa disapa Anggie ini bermain di edisi Olimpiade Athena 2004. Masuk dengan status wildcard, mengalahkan Tamarine Tanasugarn di babak pertama, Anggie melaju hingga babak kedua sebelum kalah dari petenis Kroasia Karolina Sprem.
    Di nomor ganda, berpasangan dengan Wynne Prakusya, pasangan ini hanya sampai babak pertama setelah kalah dari pasangan Kroasia Karolina Sprem/Kostanic.

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *